flash 2
6 April 2012
ORANG MISKIN DILARANG MELAMAR
Orang Miskin, Dilarang Melamar
di postka, oleh: EKO Mr. GALAU
Kemarin sore saya kedatangan seorang
sahabat saya yang hatinya sedang disenggol oleh ALLAH, dengan wajah
lesu dan tubuh yang kerempeng kuyus sahabat saya ini curhat tentang
hatinya yang berkeping keping hancur ”De, lamaran gue untuk gadis pujaan hati gue ditolak orang tuanya De” ehm… “alasannya apa? kalo ditolak karena kurang ganteng yah terima aja emang lo ga ganteng kan?” jawaban saya sekenanya “bukan itu De, tapi gue ditolak karena gue anak orang gak mampu De, dan kerjaan gue kan lo tahu De, gaji gak seberapa“
Ehm, sekali lagi saya hanya mampu
berdehemmm dan batuk gak jelas, karena jujur saya ingin tertawa dan
dalam hati saya terbersit kalimat kalau gitu “orang miskin dilarang melamar dong yah” tapi demi menjaga hati sahabat saya yang sedang hancur maka saya diam saja, hanya bisa senyum iya hanya senyum saja.
“De, kalau begini caranya gue gak bisa nikah dong De” dan saya menjawab “bisa
lah nikah, semua orang berhak menikah tapi orang miskin gak nikah sama
orang kaya, dan orang kaya gak nikah orang miskin, mereka akan nikah
dengan yang sederajat dong, sederajat secara ilmu, secara harta, secara
sifat, secara niat, selevel gitu lah, ingat gak kata guru ngaji kita
bahwa “laki laki yang baik untuk perempuan yang baik” artinya pas gitu
loh. Karena ALLAH kan tidak pernah salah menjodohkan, DIA dengan kekuasaannya akan menjodohkan dengan yang pas,
jadi kalau lo mau dapat anak orang kaya yah lo harus kaya [salah De?
gak bicara harta kalau hati] hati nurani saya nimbrung gak setuju, yang
pasti kalau lo mau dapat gadis solehah ya lo harus soleh, dan kalau lo
mau dapatin yang mulia lo harus mulia” begini arti pas.
“Solehah itu kunci
bahagianya, karena kalo gak solehah maka akan sangat berat
menjalaninya, perempuan solehah itu penuh ikhlas, kalau gak punya cukup
uang ia akan ikhlas yang penting imamnya mencintainya, makanya gak
dikasih yang gak pas sama ALLAH karena kita gak akan sanggup
menjalankannya nanti” ah saya menjawab dengan mulut mungil saya
yang nyerocos bak meteor padahal dalam hati saya bertanya “apa iya
dengan hanya soleh dan solehah akan bahagia karena nikah itu gak bisa
modal cinta doang kan, tapi harus modal uang” yang nikah kan bukan
uangnya tapi hati sepasang kekasih kan yah, kalo udah soleh mah
ikhlaslah saya sih, karena saya mencari imam bukan mencari harta
Memang ketika virus merah jambu menyerang logika mati suri, padahal jodoh itu kan ketentuan ALLAH bukan karena harta, bukan karena orang tua, bukan karena ilmu agama, bukan karena saya putih dan kekasih saya hitam dan bukan pula karena saya orang Aceh dan si dia bukan kan yah? bukan karena saya keturuan dan dia tanjakan, tapi karena ALLAH menjanjikan bahwa laki laki yang baik untuk perempuan yang baik dan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, dan ALLAH tidak pernah salah memasangkan bukan? iya ALLAH tidak pernah salahNamun perlu diingat satu kuncinya agar ALLAH ridho adalah kalimat dibawah ini:“Ridho ALLAH tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka ALLAH tergantung kepada kemurkaan orang tua” (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)
Jika sudah begini, kira kira bisa gak
rumah tangga bahagia dihadirkan jika bahagia yang saya rajut diatas
linangan airmata Ayah saya, sanggupkah saya? iya bahagia diatas
penderitaan orang lain siapapun dia, padahal ALLAH tidak pernah
membangun kebahagiaan diatas penderitaan orang lain koq saya yang hanya
manusia sanggup melakukan itu, nauzubillahimindzalik, tak sanggup
membayangkan berdiri diujung derita manusia lain, apalagi orang tua
saya dan orang tua si dia pastinya, yang darahnya mengalir didalam
darah saya dan kekasih saya
Artinya siapapun pilihan saya itu
harus atas ridho Ayah saya, jika dipaksakan mungkin akan ALLAH kabulkan
jua karena doa siang malam saya, merengek meminta yang itu tapi dengan
sejuta ujian didalamnya, dan saya memulai rumah tangga dengan menyakiti
hati orang orang yang juga saya cintai dan mencintai saya, sanggupkah
saya? mari tanya hati nurani…
Kembali ke sahabat saya yang hatinya tercabik, lelaki ini kembali protes “gak adil dong De, kalau alasannya karena harta, kecuali kalau gue kurang alim boleh lah gue ditolak” hahaha… ngotot banget nih laki, gimana mau dibilang alim atau solehah kalau mengecewakan hati orang tua
sebagai orang yang mengaku beriman kepada ALLAH, mustinya kita sadar
bahwa semua kejadian adalah atas kehendak ALLAH, mungkin kekurangan
harta hanya sebab hingga terjadinya kehendak ALLAH yaitu dia bukan
jodohnya. ALLAH maha besar, dan semua terjadi atas kehendaknya, apapun
penyebabnya harta, keturunan, latar belakang, warna kulit dan masih
banyak lagi, jika tak pas dijodohkan dengan saya maka ALLAH akan
memisahkan dengan caraNYA.
Setelah yakin ini kehendaknya, kemudian
yakin pulalah bahwa nanti ALLAH akan mengganti dengan yang pas dan yang
ditangisi hari ini akan terlupakan, sekarang luka besok bahagia,
sekarang ada yang datang besok ada yang pergi, yang penting sekarang
adalah memperbaiki diri, agar kita bisa mendapatkan pasangan yang baik
pula, yang pas menurut ALLAH bukan menurut kita bukan?
Nah buat sahabat saya, la tahzan :)
inilah ilmu hati, ilmu ikhlas, sudahlah gak usah sedih esok akan ada
yang pas !! PASTI Pas [kaya pertamina yah] yang penting memperbaiki
diri, urusan jodoh gak usah dikejar, jika saatnya akan datang yang pas
dan ini karena gak pas, mari lupakan.
Jadi buat sahabat saya “Selamat, anda menjadi jomblo kembali”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar