HTML mr. galau.com
Ketika Cinta Menjadi Berhala
di postkan oleh : EKO Mr. GALAU
Entah kenapa setiap kali malam minggu
tiba jiwa romantis saya meronta ronta, merobek setiap relung hati dan
mencoba mengerti mengapa malam ini terasa berbeda dari malam malam yang
lain, malam minggu identik dengan keromantisan, identik dengan kasih
sayang dan identik dengan cinta cintaan, mungkin karena malam minggu
banyak yang mencurahkan kasih sayang, yang punya pacar ya pacaran, yang
gak punya pacar yah cari gebetan, kalo kata teh Ike Nurjanah “ku
terlena..”
Dan bisa dipastikan bagi
sebagian orang malam minggu adalah malamnya setan berpesta pora dan
setiap kita akan gampang sekali menjadi para hamba hamba setan dimalam
panjang ini, mengikuti apa yang setan inginkan maksud saya, nauzubulahimnidzalik
Masih terngiang pertemuan terakhir dengan sahabat saya yang sedang jatuh cinta, ini katanya tentang cinta ”lo
tahu gak De, rasanya hati gue berdegup, berbunga, gue gak bisa hidup
kalau gak ada dia De, gak bisa makan dan minum, sehari gak ketemu rasa
setahun, dia tempat curahan kasih sayang gue, sandaran jiwa gue De,
enak banget rasanya De” aduh duh aduh, jujur saya dibuat bengong oleh ocehan kepompong kosong ini
Jika semua ungkapan sahabat saya ini benar, dimana ALLAH kira kira yah? ketika hati penuh oleh khayalan bersama jejaka yang bikin sang gadis meleleh apa masih ada tempat untuk berpikir tentang keberadaan ALLAH, saya jadi berpikir ketika cinta kepada manusia mengalahkan cinta kita kepada ALLAH apa gak jadi berhala tuh cinta.
Iya berhala, berhala itu apa sih? apa
yang saya bayangkan ketika pertama kali mendengar kata berhala? bentuk
benda menyerupai manusia, berkarakter, disembah, tapi jaman sekarang
secara logika sudah gak bisa diterima untuk menyembah berhala berwujud
bukan?
Ternyata setan juga mengikuti era
digital loh, setan gak yerah tuh, ia dengan pasukannya kembali menggoda
manusia dengan berhala yang tak terlihat tapi mampu membuat manusia
takluk, menyembah, tak bisa hidup tanpa berhala ini, berhala ini
bernama cinta dunia ehm… bisikannya lembut banget, pembenarannya juga banyak tuh, logika aja sih lewat lah.
Iya, berhala tak berwujud yang saya
sembah itu berupa cinta sang kekasih yang saya kejar sampe lupa dzikir
karena keenakan menyebut nyebut nama si yayang daripada menyebut nama
ALLAH, berhala itu bernama harta yang saya kejar hingga takut zakat dan
sedekah yang agak lebih karena takut gak cukup nih uang hingga akhir
bulan plus hutang kartu kredit yang belum dibayar, berhala itu bernama
jabatan, bernama pekerjaan, dengan alasan masih banyak kerjaan saya
tunda waktu shalat saya … ya ALLAH ternyata saya masih menyembah
berhala
Dada ini saya penuhi dengan keinginan
duniawi, tanpa ada tempat untuk ALLAH, sehingga walaupun tiap hari saya
bershahadat yang saya lakukan seakan-akan ALLAH tak ada, tak melihat.
ALLAH saya jadikan nomor seratus sekian ketika saya akan mengambil
keputusan bahkan saya tempatkan di wilayah yang tak penting lagi, tak
ada shalat tahajud tuh waktu saya kalut, dan ketika saya butuh petunjuk
bukan ALLAH yang saya tanya melalui shalat istikharah tapi saya tanya
sahabat saya, kekasih saya, Ayah saya
ALLAH hanya jadi alat pembenaran ketika saya memiliki hajat pribadi.
ALLAH hanyalah suplemen agar keinginan nafsu menjadi sedikit halal,
sah, lengkap, dan mantap. Secara tak sadar saya menafikan La Haula
walaa Quwwata Illa Billah
Jika sudah begini, apa bedanya saya dengan Firaun, menjadi pengikut setan dan menampikan kehadiran ALLAH, berbuat seolah olah ALLAH tak melihat, tak mendengar … tak ada, padahal kita bershahadat.
Berhentilah menjadi Firaun di zaman modern ini, berhentilah menyembah berhala bernama cinta dunia…
Sekarang waktunya bertaubat, waktunya
kembali kepada ALLAH, cintailah ALLAH melebihi apapun, isilah setiap
hembusan napas dengan lafal “Subhanallah” dan rasakan bagaimana ALLAH
hadir disetiap nadi yang berdetak, biarkan kekasih pergi jika
mencintainya membuat kita melupakan ALLAH, bayarlah zakat, tanamkan
dalam hati bahwa setiap kali kita gajian maka anak anak yatim dan fakir
harus ikut gajian, 2,5% itu milik mereka jangan dipakai untuk bayar
kartu kredit dulu baru kalo ada sisanya zakat, bayar zakat dulu dong
nanti kalo secara kalkulator kurang maka ALLAH yang akan bantu
mencukupi, masa mau jadi pemangkas harta fakir miskin, jangan jadi
Firaun di era digital, takut sama ALLAH :)
Ambil Al Quran diatas itu sebagai peta menempuh jalan kembali, ayo jangan ditunda lagi dan lagi, mau sampai kapan menyembah berhalaDan ALLAH TIDAK PERNAH INGKAR JANJI bukan? buktikan bahwa janji ALLAH itu benar ketika kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti, jadi jangan dibalik dengan kejar dunia dulu kalo udah puas baru tobat mengikuti akhirat, kalau lagi asik mengejar dunia terus napas kita berhenti, gimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar