flash 2
6 April 2012
BIAR BERLALU
Biar Berlalu…
di postkan oleh : EKO Mr GALAU
Sering saya merasa bahwa orang yang melukai saya tidak perlu dimaafkan, enak aja udah salah koq diberi hadiah MAAF, dan parahnya lagi saya akan merasa “mustinya dia dong yang minta maaf” hehehe, tapi benarkah itu hadiah untuk dia, bukan hadiah untuk diri saya sendiri yah, bukankah memaafkan menunjukan seberapa besar saya mampu menerima takdir ALLAH atas kejadian yang gak enak kan yah? karena tak ada satu kejadianpun tanpa seizin ALLAH, mau itu bahagia atau luka, semua karena kasih sayang ALLAH…Iya maaf adalah hadiah buat diri kita sendiri. Hadiah, untuk sebuah kebebasan. Kebebasan dari rasa tertekan, rasa dendam, rasa amarah, rasa sesak didada, rasa diburu oleh hantu dan kedegilan hati. “Memaafkan memang berat, tapi sebetulnya sederhana” maaf dan lupakan, biarkan waktu yang menyembuhkan dan ALLAH yang membalas perbuatannya, sederhana kan yah?

Iya luka dan trauma adalah luka dimasa lalu yang masih tersisa, iya masa lalu,
masa yang tak akan pernah kembali, perempuan sahabat saya ini kini
hidup dengan luka masa lalu, dan belum juga memahami bahwa setiap
manusia pasti pernah terluka tapi haruskah dia menghabiskan sisa
umurnya untuk luka? “Lo gak ngerti sih De, betapa dalamnya luka gue”
ini terikannya setiap kali saya memintanya melangkah, maafkan dan
lupakan tapi baiklah, saya memang kurang pengertian seperti katanya,
tapi mau sampai kapan yah dia habiskan waktunya untuk marah, ALLAH
pasti gak mau deket2 sama orang yang pemarah

Tapi katakanlah ini luka yang paling
dalam didunia dinodai dan dihempaskan, pertanyaan selanjutnya adalah
mau berapa lama berada dititik luka ini, sementara sang pembuat luka
sudah hidup bahagia , belum
tentu bahagia sih, kan setiap perbuatan ada balasannya, iya betul,
mengapa kita tidak memasrahkan setiap kejadian sebagai bagian dari
takdir ALLAH, kemudian lanjutkan hidup. Kan gitu yah?
yang berbuat aja bisa melangkah mengapa sahabat saya jalan ditempat,
meraung meratapi nasib yang tak akan berubah, sudah terjadi gitu loh,
mau diapain lagi… ikhlas gak ikhlas sudah terjadi jadi mending ikhlas

Saya jadi ingat ucapan guru mengaji
saya tentang kata maaf, iya MAAFKAN, luka yang dialami sahabat
saya adalah karena dia tidak mampu memaafkan, memendam luka, lalu
kenapa orang lain mampu mengobati luka dan sahabat saya tidak, itu
karena dia TIDAK mampu memaafkan, kenapa dia tidak mampu memaafkan?
karena dia telah menempatkan dirinya sebagai TUHAN yang berhak
mengatakan bahwa dia benar dan orang itu salah, padahal itu hak ALLAH,
dan sahabat saya sok’sok an mengambil hak ALLAH, menghakimi orang lain,
menyalahkan orang lain… ehm emang nya kita siapa yah? berani mengambil
hak ALLAH.
Jadi Maafkan dan lanjutkan hidup, jangan hidup dengan masa lalu, rugi lah …
Ingat loh memaafkan yang saya maksud
disini adalah tidak menyimpan dendam atas kesalahan siapapun yang
menyakiti saya bukan jongkok jongkok minta maaf atau kirim sms minta
maaf padahal saya gak salah, NO WAY bukan ini, bedakan antara
memaafkan dengan melemparkan harga diri, maaf yang saya maksud adalah
tidak membalas perbuatannya karena membalas adalah hak ALLAH, dan ALLAH
tidak pernah ingkar janji ketika DIA mengatakan bahwa setiap perbuatan
akan terbalas, sekecil apapun jadi gak perlu repot repot balas, kalau
ALLAH yang balas pasti pas balasannya, kalau saya yang balas? yang ada
saya tambah luka … maaf yang saya maksud adalah menghempaskan sang
pemberi luka, dia tidak penting lagi dalam hidup saya kan udah melukai,
jadi untuk apa dong di kenang jua, rugi deh !!
Mari memaafkan dan melanjutkan hidup,
yang usai biar berlalu, sudah waktunya melangkah, jangan mau hidup
dengan masa lalu, ingat loh dimana ada kemauan disitu ada jalan, when there is a will there is a way, ada obsesi ada jalan kalau kata iklan…
Yuk … melangkah jangan lama lama
bersahabat dengan luka, dan sudahlah jangan pernah merasa kita jadi
orang yang paling menderita karena selalu ada luka diatas luka, rugi
loh mikirin orang yang gak mikirin kita !!

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar